aya termasuk yang merasa kagum dengan gaya hidup Syahrini yang sangat mahal dan glamour itu. tentu saja sebagai sesasama orang sunda saya juga merasa bangga akan keberhasilan Syahrini yang mampu membuat banyak ibu-ibu berharap anak gadisnya bisa seberuntung Syahirini dan para gadis remaja berdecak kagum dan bermimpinya sambil berharap kapan…ya saya bisa sesukses dia?, begitu kira kira impian dan lamunan para gadis remaja saat ini.
Namu di balik kesuksesan tersebut saya pernah membaca beberapa pertanyaan di youtub tentang berbagai hal yang di pertanyakan dengan latar belakang Syahrini tersebut. contoh pertanyaannya seperti ini,
gila…, seperti apa sih tajirnya keluarga Syahrini itu, dan bagaimana sih dahsyatnya kekayaan keluarganya, juga berapa bayaran Syahrini itu sekali tampil di televisi, hingga dia bisa menjadi wah seperti itu.
Pertyaan-pertanyaan itu membuat saya tergelitik untuk menuliskan sekelumit sejarah yang saya tau dari paman atau adek ipar bapak Syahrini, yang kini menjadi penyawah atau yang menggarap sawah saya di kampung secara turun temurun.
Ayah Syahrini adalah seorang pria yang terlahir dari keluarga ajengan atau kiyai dulu, menurut cerita slmarhum ibuku dulu sebelum Syahrini terkenal, salah satu adek ayahnya menikah dengan panyawah saya yang sampe sekarang setia turun temurun menjadi penyawah di kampungku.
Ketika muda, ayah Syahrini suka berkunjung ke kampung kami dan ketika masih bujangan, ayah Syahrini tersebut pernah menaruh hati atau naksir kakaku yang paling besar, karena kakaku waktu itu bisa di bilang gadis paling cantik dan paling modern di kampungku, karena dari semua gaadis seusianya di kampungku, dia pendobrak yang pertama kalinya bisa sekolah ke kota meneruskan sekolahnya.
Kakaku tak pernah mau berpacaran dengan penduduk sekampung yang tentu saja banyak yang naksir dan orang tuanya menghadap ke orang tuaku melamar atau menjodohkan anaknya dengan kakaku itu. tapi keluargaku dengan halus menjawab, ah..abdi mah teu wantun maksa, da pun anakmah teu tiasa di jodo-jodokeun ( saya tak berani memaksa anak untuk di jodohkan dengan siapapun, karena anak saya mah tidak bisa bisa di jodohinn seperti anak-anak yang lain)
Begiti kira-kira jawaban orang tuaku, ketika banyak penduduk sekampung atau dari kampung tetangga banyak yang datang dan berminat menjodohkan anaknya dengan kakaku, ciri khas perjodohan zama dulu di kampungku. Kakaku orang yang cukup sulit di atur apalagi di jodohkan.
Padahal kalau di kampungku dulu, asal yang melamar sawahnya banyak tentu si anak gadisnya pun mau saja menerima lamaran perjodohan itu, tapi kakaku tidak perduli, dia ingin sekolah dan mencari suami terpelajar bukan kaya dari hasil jerih payah orang tua,.
Akhirnya ayah Syahrini yang menaksirpun dulu ketika masih lajang, tak di liriknya, walau dia anak seorang kiyai dan cukup nyatri juga cukup ganteung tentunya, sesuai dengan hasil karyanya sekarang Syahrini. karena kakaku akhirnya menikah dengan AKABRI lulusan atau almamater pertama yang terkenal masih asli dan galak itu, dan menjadi sahabat salah satu kapolri di era orde baru.
Lama tak tau kabar beritanya, ketika kakak saya menikahpun belum ingat, karena masih berusia dua tahun kalau tidak salah
Namun ketika saya SMA, si emang panyawah ibuku atau adik ipar ayahnya Syahrini itu, dia sempat sangat dekat dengan bapaknya Syahrini tersebut, dia sebelum menjadi panyawah setia keluargaku, ketika sama-sama muda, mereka sering di bekerja sama, antara ayah Syahrini dan penyawahku itu menjadi patner yang solid mengais rezeqi, ketika itu si emang suka laporan kepada ibuku, tentang kelakuan Dadang nama ayah syahrini tersebut.
Huh itu si dadang,katanya, ketika Dadang menjadi sopir truk dan truk tersebut miliknya sendiri bukan milik orang lain, dan si emang panyawahku yang menjadi keneknya. mereka sering melakukan perjalanan luar jawa yang cukup jauh dan seram pada waktu itu.
Si emang panyawahku sering kagum sama Dadang Ayahnya Syahrini tersebut, karena Dadang itu orang nya taat sekali beribadah, maklum dia keturunan kiyai dan cukup nyantri, jadi ketika mereka mnengadakan perjalanan ke manapun, si Ayah Syahrini ini, sering menghentikan perjalanannya di manapun, meski di tengah hutan sekalipun. tujuannya tentu dia harus sholat, ketika memasuki waktu sholat, kapanpun di manapun, pasti ayah Syahrini menghentikan perjalananya dan melakukan Sholat dengan si emang yang mejadi penyawah setiaku kini.
Masih cerit si emang penyawahku ketika aku remaja dulu, si ayah Syahrini itu tak takut dengan binatang buas kalau harus melakukan sholat di tengah hutan atau polisi yang menegurnya kerena berhenti di tempat tertentu, kalau dia harus Sholat, Haji Dadang itu, akan melakukannya di mana saja.
Rasa kagum itu sering terlihat dari obrolan si emang kepada kami, terutama ibuku, yang dulu hanya jadi pendengarnya.
Si emang ini memang tukang ngoceh, dia juga jago ngeloby ke keluarga-keluarga yang termasuk kaya di kotaku, pokoknyamah dia orangnya gaul, walau hanya petani tapi dia tidak pernah takut atau minder untuk berbicara atau berhadapan dengan siapapun.
Tapi entah kenapa alasannya , akhirnya bentuk kerja sanma antara ayah Syahrini dan emang penyawahku, itu akhirnya lama…sekali bubar, dan dari situ, bisnis ayah Syahrini terus berkembang, tapi ayah Syahrini tak pernah goyah beliau tetap menjadi santri yang taat beragama,
Hingga pada suatu hari, setelah si emang penyawahku berpuluh tahun berhenti dari kerja samanya dengan Ayah Syahrini tersebut, ketika saya pulang ke kampung dari Jakarta tempat saya bekerja, si emang selalu datang dan di depanku selalu ngoceh tentang ayah Syarini kebangaannya termasuk anaknya yang sering di sebut, ketika itu Rani dan Rini dia memanggilnya.
Lau saya kadang tak mengerti dan tak tau siapa itu Rani dan Rini, tapi dia tetep saja ngoceh , begini kira kira ocehannya di depa aku dulu.
Haji dadang mah, maksudnya ayah Syahrini dulu mangginya si dadang seperti ibuku, sekarang memanggilnya Menjadi Haji Dadang, dia seorang yang begitu hebat cara nmendidik anak-anaknya, termasuk anak gadisnya si Rini dan si rani kata emangku ku itu.
Anak gadisnyaa itu keduanya pintar ngaji, indah suaranya dan pintar quro juga sholatnya tak pernah ketinggalan di manapun mereka berada, bahkan tak pernah ketinggalan ketika mereka sekeluarga menuju sebuah perjalanan dalam kendaraan pribadinya, mereka sekeluarga berhenti di tiap mesjid untuk sholat bersama.
Suatu hari masih cerita si emang, ada keluarag jendral kaya yang melihat ketaatan beribadah keluarga Haji Dadang tersebut, entah jendral apa namanya, menurut emang dari kejadian melihat dua gadis cantik sedang melakukan sholat di mesjid bersama keluarganya, si anak jendral naksir kecantiakn dan kesolehan anak-anak haji Dadang tersebut, hingga dia keluarga jendral tersebut langsung menginginkan berbesan dengan haji Dadang tersebut. dan sampe memberikan peluang bisnis usaha bersama yang jumlah dan keuntungannya milyaran.
Masih menurut si emang, keluarga Syahrini di beri proyek bisnis yang keuntunagnnya milyaran oleh keluarga jendral tersebut, yang anaknya naksir berat kepada salah satu anak gadis haji Dadang itu.
Dalan hati, wah..beruntung sekali ya gadis itu, tapi saya belum engeh kalau yang di ceritakan si emang penyawahku akan jadi bintang besar di tanh air nantinya, saya saat itu hanya mendengarkan saja sambil mengernyit bingung, karena tidak tau siapa dan bagaimana Rani dan Rini yang di ceritakan si emang tersebuit.
Ibuku yang selalu menjelaskan dan menerangkan cerita si emang yang tak aku tau asal usulnya, karena mungkin kalau pulang kampung aku selalu menyukai gaya cerita si emang penyawahku yang selalu seru ceritanya, jadi ku berikan uang rokok dan dia merasa senang, seterusnya dia mengoceh cerita-cerita yang menarik untuk di dengarkan.
Sampe beberapa tahun kemudian, ketika saya hijrah ke Belanda, mengikuti suamiku yang mengais rezeqi di sini, saya melihat Syahrini yang duet sama anang di youtub. ketika saya telepon kakaku di kotaku, ia mengatakan si emang panyawahku sekarang belagu, karena mempunyai sodara artis.
saya tanyakan, siapa artisnya,
itu si Syahrini yang duet sama si Anang, jawab kakaku
Oh…jadi itu yang dulu sering di ceritakan di hadapanku ketika saya pulang dari jakarta ke kampung, wah memang bahenol nerkom geboy asyik…deg bodynya, sintal dan wajah sundaanya yang kental, walau banyak sekali tampang seperti itu di kampungku sudah tak heran.
Si emang ketika saya telepon, karena saya cukup dekat dengan semua penyawah ibuku, jadi saya biar jauh juga sering berkomunikasi dengan mereka, dia dengan bangga mengatakan. iya itu, Syahrini yang dulu sering di ceritakan itu,
Terus saya godain sama si emang, mang katanya dulu pacaran sama anak Jendral, tapi ko sekarang sama jendral anang, tanyaku ketika Syahrini dulu di isukan pacaran dengan Anang
Iya, emang tuh anak,. bapaknya juga Haji Dadang tidak setuju, tapi bagaimana lagi memang dia memilih si Anang, padahal anak Jendal itu sudah membantu bisnis ayahnya syahirini, hingga uang seratus juta untuk keluarga Jendral tersebut sudah tidak di anggap uang lagi, di berikan bagi keluarga Syahrini, karena mereka menginginkan Syahrini anaknya. begitu cerita si emang dengan polosnya.SUMBER
Tentang kekayaan ayah Syahrini itu, yang saya tau dari cerita si emang, memang ayahnya bertangan dingin, dari hanya menjadi supir truk pribadinya, sampe dia bisa memiliki toko emas di mana-mana, Ruko berjejer dan masih banyak lagi usaha yang terus bertambah karena tangan dingin dan kerja keras serta kesolehan aayah Syahrini Haji dadang itu.
Tapi si emang yang jadi penyawahku, yang sering bangga dan ngoceh ke sana ke mari, masih tetap seperti emag yang dulu, jadi penyawah setiaku dan suka sering pundung aliasi ngambeukan, tapi tetap setia menjadi penyawahku secara turun temurun.
Tapi anak-anak si emang itu mukanya dan bodynya kalau di poles hampir mirip sama Syahrini loh, bahenol nerkom ceplok cendol, hanya mungkin rezeqi dan faktor keberuntungan yang berbeda hingga anak-anaknya si emang hanya bisa puas menjadi TKI saja ke Negri gurun.
Maaf ya teh syahrini saya menuliskan ini. karena banyak yang penasaran di youtub menanyakan seberapa tajir kekayaan teteh hehe…yang penting ayah teteh adalah ayah yang hebat walau sempat di tolak cintanya oleh kakaku menurut cerita almarhum ibuku dulu.
Bravo almarhum Haji Dadang, sukses selalu Syahrini.-kagum menyaksikan kesuksesan Syahrini dan kehidupannya yang begitu membanggakan mungkin atas Doa dan kesolahen ayah anda.
Akan tetapi banyak foto Seksi gak pantes ada media bahankan VIDEO CLIP Bahasa anak Malaysia[ALay] GREPE[Gerangin tubuh] LOLZ
Gak pantes Saja Bapaknya HAJI Sahabay Habibe ,saya bilang harus tobat jangan sampai kaya artis inisial O tiga bulan dirawat,giliran kena penyakit baru tobat
Jelas di agama ISLAM Di larang tapi kenapa harus cari nafkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar