Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah
kebelet agar monorail sebagai proyek transportasi masal segera dibangun
tahun ini. Saking ngebetnya, Jokowi ingin dalam tahun ini sudah ada satu
kereta yang beroperasi.
"Target? saya minta akhir tahun ini udah
ada satu kereta yang duduk di atas. Saya udah target, kalau enggak, ya
enggak usah, tahun depan udah ada yang jalan, dan udah disanggupi
masalah-masalah seperti itu," jelas Jokowi di Balai Kota, Jakarta,
Selasa (12/2).
Jokowi menegaskan konsep yang akan dibangun antara
PT Jakarta Monorail dan PT Adhi Karya memiliki rute yang berbeda. Dan
konsep awal dulu, tidak akan diganggu gugat lagi.
"Ya kan udah
ada master plan transportasi Jabodetabek, udah ada semuanya. Saya enggak
mau buat-buat lagi, ngapain saya gonta-ganti, kapan kita mulai,
pokoknya hal yang gampang jangan disulitkan, kalau menyampaikan ke saya
tuh kan ada ini, ini lho jalan keluarnya pak, gitu," katanya.
Jokowi
heran dengan kinerja pemerintahan sebelumnya. Bagaimana bisa dua proyek
transportasi massal MRT dan Monorail bisa terbengkalai bahkan ditunda
sampai puluhan tahun.
"Jadi saya ingin semuanya saya buat simpel
dan sederhana agar segera mulai. Monorail udah hampir 15 tahun, MRT udah
26 tahun, masa enggak segera diputusin," ujar Jokowi.
Sedangkan terkait deadline dokumen yang belum dilengkapi oleh PT Jakarta Monorel, Jokowi meminta secepatnya.
"Pokoknya
secepatnya, karena Jakarta Monorel sendiri kan juga berkaitan dengan
orang lain, berkaitan dengan Adhi Karya yang juga mau enggak mau pakai
appraisal, dicek BPKP, kita ikutin semuanya, butuh waktu untuk urusan
administratif," tegas Jokowi.
E-KTP saja sudah hampir satu tahun saya belum dapat Swt noob.
apa perlu bayar uang Rp 500.000
berati pns gaji buta semua
---
Banjir dan kemacetan merupakan problem utama Kota Jakarta. Dalam kampanye-kampanyenya para Calon Gubernur Jakarta termasuk Pasangan Jokowi dan Ahok dalam Pilgub terdahulu, janji mengatasi banjir dan kemacetan menjadi jualan utama.
Jokowi dengan “blusukannya” telah mencuri hati dan simpati sebagian besar pemilih dan warga Jakarta sehingga terpilih menjadi Gubernur. Bahkan kepopuleran Jokowi melebar menjadi Tokoh Nasional, sehingga di gadang-gadang oleh para simpatisannya untuk menjadi Calon Presiden di Tahun ini.
Saya bukan warga Jakarta,bukan pembela dan sebaliknya bukan juga pembenci Jokowi. Saya hanya memakai logika saja, Kenapa Jokowi yang menurut saya hanya mempunyai prestasi biasa-biasa saja,baik sewaktu menjadi Walikota Solo maupun setelah sekarang menjadi Gubernur Jakarta begitu di puja-puja konon banyak orang?
Saya yakin pasti ada “dalang besar” di balik dukungan yang sudah menjurus membabi-buta terhadap Jokowi. Para “dalang besar ” ini pasti mempunyai “kepentingan besar” juga untuk all out dalam memoles citra Jokowi khususnya melalui media. Para “dalang ini” bertindak sebagai sutradara untuk mengatur Indonesia bak sinetron. Tentu kita masih ingat bagaimana dulu Presiden SBY juga menikmati popularitas seperti yang dialami Jokowi sekarang, SBY yang begitu di puja dengan popularitas yang meroket,bahkan banyak tokoh-tokoh nasional yang mempunyai partai politik dan basis massa yang mapan seperti Megawaty,Amin Rais dan Wiranto keok di libas popularitas SBY yang pada waktu itu baru mendirikan Partai Demokrat. Tapi sekarang sejarah membuktikan, SBY banyak di hujat dan kepopulerannya tidak bisa membuat Indonesia menjadi negara maju,Indonesia menjadi negara gagal,Indonesia masih penuh dengan koruptor,Indonesia negara laut terluas tapi mengimport garam,negara agraris tapi mengimport kacang kedelai,daging,beras dan buah-buahan. Bahkan satu-satunya yang Indonesia ekspor kenagara lain adalah rakyatnya sendiri untuk menjadi babu dan kuli di negara asing.
Sekarang para “dalang” sedang memplot Jokowi untuk menjadi Calon Presiden Indonesia,polesan itu sudah di mulai ketika Jokowi masih walikota Solo dengan Mobil Lokal Esemka-nya yang sekarang sudah tidak jelas rimbanya,pencitraan itu terus berlanjut bahkan di saat sekarang memimpin Jakarta saja beliau masih gagal. Isu-isu yang berkembang,para dalang itu adalah taipan-taipan hitam yang berkepentingan untuk tetap mengeruk kekayaan dan sumber alam Indonesia dan untuk kemudian menyimpannya di rekening mereka dibank-bank Swiss dan Singapura. Walaupun masih sebatas isu,tapi seharusnya sebagai anak bangsa kita harus belajar,kita butuh presiden yang mempunyai konsep yang jelas,bukan cuma dari hasil polesan pencitraan,apalagi dari media-media yang bisa saja sudah di kuasai para dalang.
Bagaimanapun banjir Jakarta telah membuktikan,bahwa Jokowi gagal. Kepopulerannya selama ini hanya polesan media dan tidak seimbang dengan konsep pembenahan Jakarta. Ada sarkasme yang beredar di dunia maya, Macet dan Banjir Jakarta telah bisa di atasi Jokowi dan Ahok,macetnya teratasi pada libur lebaran di saat warga Jakarta mudik,dan banjirnya teratasi di saat musim kemarau.
Saya sadar,tulisan ini mungkin akan ditanggapi sangat negatif oleh para fans Jokowi yang terkenal sangat agresif dan membabi-buta dalam membela idolanya. Bahkan di forum-forum dunia maya, Banjir Jakarta di anggap bukan kesalahan Jokowi sebagai Gubernur,tapi kesalahan para mantan gubernur sebelumnya,bahkan ada yang menyalahkan Tuhan karena menurunkan hujan.Bagi para Fansboy (Pendukung fanatik Jokowi), Jokowi tidak boleh dan pernah salah,Jokowi tidak boleh gagal. Sayang, Banjir Jakarta membuka mata banyak orang,kalau pencitraan dan polesan manusia tidak bisa melawan kehendak alam.
Kapanye boleh umbar janji selangit -Terlalu ambisi dari Partai PDI
mimpi kalau kamu mau jadi Preseden RI
yang ada kamu hanya boneka partai PDI
JOKOWI SAMA DENGAN BAJING LOCAT
DI SOLO AJA Tidak serius
jakarta juga buat tumbal juga gak serius
malah calonin diri Presiden
sumpah kami Menyesal memilih kamu
dan sampai sekarang
segenap masyarakat Muslim gak akan milih kamu lagi
dan Mayoritas agama kristen, yahudi dan lain-lain
terornya Mahasiswa semua jurusan yang ada di Rebulik Indonesia dan Negara amerika,jerman gak akan Pilih manusia selalu ambisi
suatu ambisi itu kerja pasti gak beres terlalu terburu-buru.
dan anak indigo bilang semakin banyak orang penganguran , pulau luar bajak lagi,bahan pangan ekspor jual lebih rendah.
Jadi kami takut Ibu Megawati aja Jual aset Negara -INDOSAT Ke,malaysia
dan klaim Pulau luar di indonesia
sebagai aset malaysia. lolz di biarkan saja sampai akhir jabatan.
Kedubes jerman orang-orang kerja disana akan kena pajak lebih besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar