Qurban amanah Bersama Da'i AbdurrahmanGani

Cerita tentang Indonesia-Gamers-chetter

Kamis, 08 November 2012

Belajar Bahasa Program Sistem tertanam

Struktur Pemrograman C
Struktur penulisan bahasa C secara umum terdiri atas empat blok, yaitu :
  1. header
  2. deklarasi konstanata global dana atau variabel
  3. fungsi dan atau prosedur
  4. program utama
secara umum, pemrograman C paling sederhana dilakukan dengan hanya menuliskan program utamanya saja yaitu :
void main (void)
{
...
}
Secara utuh adalah sebagai berikut :
/*HEADER untuk memanggil library yang akan digunakan */
#include <mega8535.h>
#include <stdio.h>
/*Deklarasi konstanta dan atau variabel global*/
unsigned char dt,xx;
char buf[33];
/*Deklarasi fungsi dan atau prosedur*/
unsigned char lampu(unsigned char bitn)
{
PORTA=bitn & 0x3C;
}
/*Program Utama*/
void main (void);
/*Deklarasi konstanta dan atau variabel lokal*/
char data;
PORTA=0x00;
DDRA=0xF0;
while (1)
{
. . .
};
}
HEADER
Header berisi include file (.hex) yaitu library (pustaka) yang akan digunakan adlam pemograman. Biasanya berisikan 2 buah pengarah, yaitu :
  1. Pengarah preposesor
Pengarah preprosesor digunakan untuk mendefinisikan prosesor yang digunakan, dalam hal ini untuk mendefinisikan mikrokontroller yang digunakan. Dengan pengarah preprosesor ini maka pendeklarasian register-register dan penamaannya dilakukan pada file lain yang disisipkan dalam program utama dengan sintaks sebagai berikut :
#include <nama_preposesor>
Contoh :
#include <mega8535.h>
  1. Pengarah Pustaka
Pengarah pustaka digunakan untuk mendefinisikan pustaka yang digunakan. Pustaka berisikan perintah-perintah yang mengatur register-register. Sintaksnya sebagai berikut :
#include <nama_pustaka>
Contoh :
#include <delay.h>
TIPE DATA
Berikut ini adalah tabel tipe-tipe variabel data yang dapat digunakan di kompiler code vision AVR :

Tipe
Size (Bits)
Range
bit
1
0,1
char
8
-128 to 127
Unsigned char
8
0 to 255
Signed char
8
-128 to 127
Int
16
-32768 to 32767
Short int
16
-32768 to 32767
Unsigned int
16
0 to 65535
Signed int
16
-32768 to 32767
Long int
32
-2147483648 to 2147483647
Unsigned long int
32
0 to 4294967295
Signed long int
32
-2147483648 to 2147483647
Float
32
+/-1.175e-38 to +/-3.402e38
double
32
+/-1.175e-38 to +/-3.402e38

Khusus untuk tipe data bit hanya bisa dideklarasikan untuk variabel global.
KONSTANTA
Penulisan konstanta adalah sebagai berikut :
- integer atau long integer dapat ditulis dengan format desimal (contoh 1234), biner dengan awalan 0b (contoh 0b10100111), heksadesimal dengan awalan 0x (contoh 0xF0) atau oktal dengan awalan O (contoh O7777)
- unsigned integer ditulis dengan diakhiri U (contoh 100000U)
- long integer ditulis dengan diakhiri L (contoh 99L)
- unsigned long integer ditulis dengan diakhiri UL (contoh 99UL)
- floating point ditulis dengan diakhiri F (contoh 1.234F)
- character ditulis dalam tanda kutip (contoh ‘a’) akan tetapi jika berupa string harus dalam tanda kutip dua (contoh “Sistem Tertanam”).
LABEL, VARIABEL, FUNGSI
Identifikasi label, variabel, dan fungsi dapat berupa huruf (A...Z, a...z) dan angka (0...9), juga karakter underscore (_). Meskipun begitu identifikasi hanya bisa dimulai dengan huruf atau karakter underscore. Yang lebih pentinglagi, identifikasi ini case is seignificant yaitu huruf besar dan kecil berbeda. Paling banyak memuat 32 karakter.
KOMENTAR
Komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan */ .
Contoh :
/* Ini komentar*/
/* Ini komentar
Multi baris*/
Sedangkan komentar stu baris bisa dengan tanda ‘//’
Contoh :
// Ini juga komentar
RESERVED KEYWORDS
Berikut ini adalah daftar kata baku yang tidak bisa dipakai (reserved keywords) untuk label, identifikasi atau variabel.
break flash signed
bit float sizeof
case for sfrb
char funcused sfrw
const goto static
continue if struct
default inline switch
do int typedef
double interrupt union
eeprom long unsigned
else register void
enum return volatile
extern short while
OPERATOR
Suatu instruksi pasti mengandung operator dan operand. Operand adalah variabel atau konstanta yang merupakan bagian pernyataan sedangkan operator adalah suatu simbol yang menyatakan operasi mana yang akan dilakukan oleh operand tersebut. Contoh :
c = a+ b ;
Ada tiga operand (a, b, dan c) dan dua operator (= dan +).
Operator dalam C dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
  1. unary
Operator yang beroperasi pada satu operand, misal : -n.
  1. binary
Operator yang beroperasi pada dua operand, misal : a-n.
  1. Ternary
Operator yang memerlukan tiga atau lebih operand, misal : a = (b*c)+d
ARITMATIKA

Simbol
Contoh
Aritmatika
+
c=a+b
n=n+2
Penjumlahan
-
c=a-b
n=n-2
Pengurangan
++
++i
Kenaikan (increment, sama dengan i = i + 1
--
--i
Penurun (decrement, sama dengan i = i -1
*
c=a*b
n=n*2
Perkalian
/
c=a/b
n=n/2
Pembagian
%
sisa=a%b
Menghasilkan sisa dari pembagian a dan b bilangan bulat
=
a=b
Pemberian nilai
+=
a+=2
Penambahan suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada sebelumnya. Sama dengan a=a+2
-=
a-=2
Pengurangan suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada sebelumnya. Sama dengan a=a-2
*=
a*=2
Pengalian suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada sebelumnya. Sama dengan a=a*2
/=
a/=2
Pembagian suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada sebelumnya. Sama dengan a=a/2
%
a%=2
Sisa dari suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada sebelumnya yang dibagi oleh nilai atau variabel lain Sama dengan a=a-2
*
*pointer
Menunjukkan isi dari pointer

LOGIKA

Simbol
Contoh
Logika pembanding
==
if (a==b)
Logika sama dengan, digunakan untuk pembanding. Menghasilkan nilai true jika a=b
!=
if (a!=b)
Tidak sama dengan. Menghasilkan nilai true jika a ≠ b
<
if (a<b)
Logika lebih kecil dari. Menghasilkan nilai true jika a<b
<=
if (a<=b)
Logika lebih kecil sama dengan dari. Menghasilkan nilai true jika a ≤ b
>
if (a>b)
Logika lebih besar dari. Menghasilkan nilai true jika a>b
>=
if (a>=b)
Logika lebih besar sama dengan dari. Menghasilkan nilai true jika a ≥ b
!
if (!a)
NOT
&&
if (a==b && a==c)
AND
||
if (a==b || a==c)
OR

MANIPULASI BIT

~
a = ~b
Complement.
b = 1100; a = 0011
&
c = a & b
AND untuk manipulasi bit.
a = 1100; b = 1001; maka c = 1001.
|
c = a| b
OR untuk manipulasi bit.
a = 1100; b = 1001; maka c = 1101
^
c = a ^ b
XOR untuk manipulasi bit.
a = 1100; b=1001; maka c=0101.
<<
c = << n
Shift left, manipulasi bit menggeser ke kiri sejauh n bit
a=1101; n=2; maka c=110100
>>
c = a >> n
Shift right, manipulasi bit menggeser ke kiri sejauh n bit
a=11010; n=2, maka c=0110.

PERCABANGAN
- if
bentuk umum dari percabangan ini adalah:
if (kondisi)
{
//pernyataan
};
Artinya adalah pernyataan akan dijalankan jika kondisi terpenuhi.
Contoh:
if (a<0x50)
{
PORTC=0x55;
};
Dalam contoh ini PORTC akan dikirimkan data 0x55 (ingat mode heksa) jika nilai a lebih kecil dari 0x50
- if-else
bentuk umum dari percabangan ini adalah:
if (a<0x50)
{
//pernyataan a
}
else
{
//pernyataan b
};
Artinya adalah pernyataan a akan dijalankan jika kondisi terpenuhi dan pernyataan b akan dijalankan jika kondisi tidak terpenuhi.
Contoh:


if (a<0x50) PORTC=0xAA;
{ };
PORTC=0x55;
}
else
(
PORTC akan dikirim data 0x55 jika nilai a lebih kecil dari 0x50 dan PORTC akan dikirim data 0xAA jika a≥0x50
- switch – case
pernyataan switch – case digunakan jika terjadi banyak percabangan. Struktur penulisan pernyataan ini adalah sebagai berikut :
. . .
switch (ekspresi)
{
case konstanta1:pernyataan1;break;
case konstanta2:pernyataan2;break;
. . .
case konstantaN:pernyataanN;break;
}
. . .
Contoh:
. . .
switch (a)
{
case1:PORTC=0x01;break;
case2:PORTC=0x02;break;
case3:PORTC=0x04;break;
}
. . .
PORTC akan dikirim data 0x01 jika nilai a=1 akan dikirim data 0x02 jika nilai a=2 dan PORTC akan dikirim data 0x04 jika nilai a=3.
- switch – case – default
Pernyataan switch – case – default hampis sama dengan switch – case. Yang membedakan adalah bahwa dengan adanya default maka jika tidak terdapat kondisi case yang sesuai dengan ekspresi switch maka akan menuju pernyataan yang terdapat di bagian default. Struktur penulisan pernyataan ini adalah sebagai berikut:
. . .
switch (ekspresi)
{
case konstanta1:pernyataan1;break;
case konstanta2:pernyataan2;break;
. . .
case konstantaN:pernyataanN;break;
default:pernyataan-pernyataan;
}
. . .
Contoh:
. . .
switch (ekspresi)
{
case case1:POTRC=0x01;break;
case case2:PORTC=0x02;break;
case case3:PORTC=0x03;break;
Default:PORTC=0xFF
}
PORTC akan dikirim data 0x01 jika nilai a=1, PORTC akan dikirim data 0x02 jika nilai a=2 dan PORTC akan dikirim data 0x04 jika nilai a=3 dan jika kondisi case r=tidak sesuai dengan ekspresi maka pernyataan di default akan dijalankan.
PERULANGAN
- for
pernyataan for akan melakukan perulangan beberapa kali sesuai yang diinginkan. Struktur penulisan perulangan for adalah sebagai berikut:
. . .
For (mulai;kondisi;penambahan atau pengurangan)
{
//pernyataan-pernyataan
};
Mulai adalah pemberian nilai awal, kemudian kondisi adalah pengondisi dalam for yaitu jika kondisi bernilaitrue maka pernyataan dalam for akan dijalankan. Penambahan atau pengurangan adalah penambahan atau pengurangan terhadap nilai awal.
Contoh:
. . .
A=1;
For (i=1;i<50;i++)
{
a=a*2;
PORTC=a;
};
. . .
Contoh di atas akan melakukan perulangan 50 kali, yaitu dari 2 hingga 50 dengan penambahan 1 (i++, lihat operator aritmetik). Hasilnya PORTC akan dikirim data 1, kemudian data 2, 4, 8, . . .
- while
bentuk dari perulangan ini adalah sebagai berikut:
while (kondisi)
{
pernyataan-pernyataan;
}
Jika kondisi memenuhi (bernilai true) maka pernyataan-pernyataan dibawahnya akan dijalankan hingga selesai, kemudian akan menguji kembali kondisi diatas.
Contoh:
. . .
i=1;
a=1
While (i<50)
{
a=a*2;
PORTC=a;
i++;
};
- do – while
bentuk perulangan ini kebalikan dari while – do, yaitu pernyataan dilakukan terlebih dahulu kemudian diuji kondisinya.
Do
{
Pernyataan-pernyataan;
}
While (kondisi);
Contoh:
. . .
i=1;
a=1;
do
{
a=a*2;
PORTC=a;
i++
}
while (i<50);
. . .
KONVERSI POLA
Karakter %_ dipakai sebagai operator konversi pola. Konversi pola akan sangat berguna pada saat kita menampilkan hasil ke LCD.
- %d menampilkan bilangan bulat positif
Contoh : sprintf(buf,”Angka %d”,14);
- %o menampilkan bilangan oktal bulat
- %x menampilkan bilangan heksadesimal bulat
- %u menampilkan bilangan desimal tanpa tanda
- %f menampilkan bilangan pecahan
- %i menampilkan bilangan integer
- %c menampilkan karakter yang ditunjukkan bilangan ASCII
PROSEDUR DAN FUNGSI
Seringkali dalam suatu program kita menemukan kelompok instruksi untuk suatu keperluan tertentu yang sering dijalankan. Kelompok instruksi ini bisa dibuat sebagao prosedur atau fungsi. Langkah ini akan dapat menghemat memor dibanding bila instruksi-instruksi tersebut ditulis berulang-ulang. Ingat bahwa di sini kita akan memprogram mikrokontroller yang memiliki memori yang terbatas.
PROSEDUR
Prosedur adalah suatu kumpulan instruksi untuk mengerjakan suatu keperluan tertentu tanpa mengembalikan suatu nilai
. . .
void nama_prosedur (parameter1, parameter2, ... parameterN) {
Pernyataan-pernyataan;
}
Contoh:
. . .
void delay (unsigned char i)
{
while (i--)
{
/* penulisan untuk bahasa assembly */
/* akan dibahas tersendiri*/
#asm
nop
nop
#endasm
};
}
. . .
FUNGSI
Fungsi adalah suatu kumpulan instruksi untuk mengerjakan suatu keperluan tertentu dengan hasil akhir pengembalian nilai dari keperluan tersebut.
. . .
type data nama_fungsi (parameter1, parameter2, ..., parameterN)
{
Pernyataan-pernyataan;
Return variable_hasil;
}
. . .
Contoh:
. . .
int luas (int pj, int lb)
{
luas = pj*lb;
return luas:
}
. . .
Pemanggilan prosedur atau fungsi dilakukan dengan langsung menuliskan prosedur atau fungsinya.
Contoh:
. . .
delay(150);
dt = luas (5,10);
}
. . .
MEMASUKKAN BAHASA ASSEMBLY
Kita sebut sebagai in-line assembly.
Dalam pemrograman dengan bahasa C ini kita masih dapat memasukkan bahasa assembly ke dalam program C. Struktur penulisannyapun juga mudah, yaitu :
. . .
#asm
nop
nop
#endasm
. . .
Atau jika hanya beberapa instruksi maka kita bisa melakukannya dengan cara :
. . .
#asm(“nop\nop\nop”)
. . .
PERNYATAAN KENDALI LAINNYA
Break
Pernyataan ini akan menghentukan atau menyebabkan keluar dari suatu blok program.
Continue
Pernyataan ini akan menyebabkan kendali melakukan kembali proses perulangan dari awa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Blog Me